Halloween Costume ideas 2015

HARUAI-WIRANG.blogspot.com

PENAMBANGAN INTAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN

LAPORAN PKL

PENAMBANGAN INTAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN”
Di susun Oleh: Gusti irwan rusadi (A1A110210)
Dosen              : Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M.Pd
Mata Kuliah  : Penelitian Pendidikan Sejarah
Program Studi: Pendidikan Sejarah UNLAM Banjarmasin

            `    Lokasi penambangan intan desa Pumpung, Martapura        

Intan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (186:2008) diartikan sebagai batu permata yang berkilauan berasal dari karbon murni dalam bentuk kristal (zat yang terkenal paling keras, dipakai untuk permata cincin, gelang, kalung, giwang, bros, dan sebagainya) ; kristal karbon murni yang dipakai sebagai alat pemotang kaca, jarum gramofon, dan sebagainya ; intan karbon intan hitam; karbonado; batu yang elok warnanya untuk permata cincin dan sebagainya.
Intan adalah mineral yang terbentuk secara kimiawi sehingga menjadi sebuah kristal. Intan terkenal karna memiliki sifat yang istemewa terutama kekerasannya dan keindahannya dalam memancarkan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan banyak digunakan untuk perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri, selain itu intan juga memiliki harga yang sangat mahal.
Daerah penghasil intan terbesar yaitu terdapat di Afrika terutama di Afrika Tengah dan selatan, selain di Afrika kandungan intan juga terdapat di Kanada, Rusia, Brasil, Autralia, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri daerah penghasil intan yang terkenal terdapat di Kalimantan Selatan tepatnya di desa Pumpung kelurahan Sungai Tiung kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalsel. Daerah ini sudah lama terkenal sebagai penghasil intan terbesar di Indonesia.
                              Lokasi penambangan intan desa Pumpung, Martapura

1.      Penambangan intan di Kalimantan Selatan
Pulau kalimantan sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil intan terutama di Kalimantan selatan. Daerah penghasil intan di Kalimantan Selatan terletak di Martapura dan Banjarbaru.
Penambangan intan di Kalimantan Selatan sudah berlangsung lama, tidak ada waktu yang pasti yang bisa menentukan kapan dimulainya penambangan intan. Namun sejak jaman Kerajaan Banjar intan sudah dikenal. Raja-raja Banjar dikenal banyak memiliki batu permata yang indah baik itu emas maupun intan. Raja-raja Banjar sering memberikan hadiah berupa perhiasan kepada para tamu kehormatan yang berkunjung ke Kerajaan Banjar.
Salah satu tambang intan yang terkenal yaitu terletak di desa Pumpung kelurahan Sungai Tiung kecamatan Cempaka, Banjarbaru. Tambang ini terkenal karna pernah ditemukan intan yang cukup besar dengan tingkat kekuatan terbaik di dunia yang dinamakan intan Trisakti. Di desa Pumpung intan sering disebut dengan “galuh”,  galuh dalam bahasa Banjar sering diartikan sebagai gadis yang masih perawan, untuk mendapatkan gadis yang masih perawan diperlukan usaha yang cukup keras, teliti, dan sabar untuk mendapatkannya. Begitupun dalam mendapatkan inyan diperlukan usaha yang keras, teliti, dan sabar, hal inilah mengapa intan sering diistilahkan dengan “galuh”.
Penambangan atau pendulangan intan menjadi mata pencaharian utama masyarakat yang berada di desa Pumpung, hampir seluruh masyarakatnya berprofesi sebagai penambang intan. Sistem penambnagan masih menggunakan cara-cara tradisional. Sebelum tahun 2000-an cara yang dilakukan untuk menambang intan yaitu dengan mengali sumur sedalam kurang lebih 5 meter. Cara ini memerlukan 3 sampai 5 orang untuk melaksanakannya, dimana biasanya 2 orang berada di dalam sumur untuk menggali tanah sedangkan yang lain menarinya ke atas menggunakan tali. Cara ini masih sangat tradisional hanya mengandalkan tenaga manusia dan hanya dibantu dengan alat-alat sederhana seperti kayu dan tali. Namun, setelah tahun 2000-an cara penambangan intan sudah masuk pada tahap semi modern yaitu dengan menggunakan mesin penyedot dan mesin tembak. Dengan menggunakan mesin para penambang tidak lagi menggunakan cara lama yaitu dengan membuat sumur, menggunakan mesin lebih praktis tidak terlalu banyak menggunakan tenaga karena untuk mengangkat tanah langsung menggunakan mesin penyedot. Kelebihan dari menggunakan mesin yaitu bisa menghemat tenaga dan lebih praktis, sedangkan kekurangannya adalah para penambang intan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk bahan bakar mesin.

2.      Dampak penambangan intan terhadap lingkungan di desa Pumpung
Menurut Tri hayat terdapat tiga pencemaran yang terjadi akibat dari penambangan intan, yaitu : pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.
a.       Pencemaran tanah
Penambangan intan dengan menggunakan mesin tembak “dumping” untuk mengikis tanah bagian permukaan, kemudian dilanjutkan dengan menggali tanah atau menyedotnya, namun setelah tanah selesai ditambang tanah-tanah yang diangkat kepermukaan tidak dikembalikan lagi ke asalnya sehingga meninggalkan lubang-lubang besar bekas galian seperti danau dan disekitarnya banyak terdapat tumpukan tanah seprti bukit-bukit kecil.
Dengan kondisi yang cukup memprihatinkan, dimana banyak terdapat lubang-lubang besar bekas galian dan tumpukan tanah mengakibatkan lahan disekitar tambang tidak bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian atau bercocok tanam karna sangat sulit untuk mengolahnya. Hal lain yang menyebabkan lahan sulit untuk diolah yaitu karna terjadinya erosi yang mengikis unsur hara tanah sehingga tanah tidak lagi subur.
b.      Pencemaran air
Aktivitas penambangan intan yang dilakukan terus-menerus oleh masyarakat desa Pumpung mengakibatkan banyaknya terdapat lubang-lubang bekas galian yang dibiarkan begitu saja tanpa ditutup kembali. Lubang-lubang bekas galian ini sperti danau-danau kecil dimana airnya tidak mengalir dan sangat keruh.
Penggunaan cairan asam dalam pemisahan intan dengan lumpur mengakibatkan terjadinya pencemaran air diseluruh lokasi tambang dan bahkan mencemari air sungai yang berada disekitar tambang. Selain itu limbah dari mesin penyedot seperti oli dan solar juga sangat mencemari air. Akibat dari pencemaran ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan juga kerusakan ekosistem air yang sangat parah, dimana disekitar tambang tidak bisa lagi digunakan untuk pertanian karna airnya sudah tercemar selain itu sungai-sungai yang tercemar menjadi keruh tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan memasak, pencemaran ini merusak kehidupan binatang air seperti ikan dan binatang air lainnya.
c.       Pencemaran suara
Pencemaran yang terakhir yang diakibatkan dari penambangan intan ini yaitu pencemaran suara. Mesin yang digunakan penambang untuk menyedot tanah menimbulkan suara yang sangat nyaring dan sangat menganggu pendengaran. Kebisingan yang diakibatkan oleh mesin ini karena jumlah mesin penambang yang ada di desa Pumpung berjumlah lebih dari 10 buah mesin.

3.      Kesimpulan
Intan adalah mineral yang terbentuk secara kimiawi sehingga menjadi sebuah kristal. Intan terkenal karna memiliki sifat yang istemewa terutama kekerasannya dan keindahannya dalam memancarkan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan banyak digunakan untuk perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri, selain itu intan juga memiliki harga yang sangat mahal.
Salah tempat penambangan intan yang terkenal di Kalimantan Selatan yaitu terletak di desa Pumpung kelurahan Sungai Tiung kecamatan Cempaka, Banjarbaru.
Proses penambangan intan dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan dulang juga dengan cara semi modern dengan menggunakan mesin penyedot.
Ada tiga pencemaran yang diakibatkan dari penambangan intan yaitu pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.




DAFTAR PUSTAKA


1.      Buku
Suharno dan Ana, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux.
Semarang: Widya Karya.
2.      Wawancara
-          Bapak Tri (Pemandu PKL)
-          Bapak Aidil (Pemandu PKL)
-          Bapak Basuni, 85 tahun (Penambang intan desa Pumpung)



Label:

Post a Comment

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Theme images by mammuth. Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget