Kabupaten Tabalong
merupakan kabupaten paling utara dari Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibu
kota Tanjung, yang mana letaknya sangat strategis, yaitu di segitiga emas
Kalimantan[1]
(ujung Kalsel, ujung Kaltim, dan Ujung Kalteng) luasnya 3.946 km² dengan
terdiri adari 12 Kecamatan dan keadaan masyarakatnya masih religius, hal terbukti
lewat tradisinya contohnya antara lain adalah Maulid Nabi besar Muhammad SAW,
serta semangat gotong royongnya masih terasa (baarian), contoh pada saat acara bertanam padi, baik itu manugal (ditanah kering) maupun mamacak (pada sawah tadah hujan.
Secara geografis Kabupaten Tabalong terletak pada 1,18o LS – 2,25o LS, dan 115,9°
BT – 115,47° BT sedangkan Grid Propinsi Kalimantan Selatan dari
Proyeksi UTM terletak pada Grid CE – 25 sampai BD – 39 dengan koordinat x =
295.000 M dan y = 9.735.000 M pada zone 5° LS[2], dengan
batas-batas wilayah yaitu:
1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Timur.
2.
Sebelah Timur berbatasan dengan provinsi Kalimantan
Timur.
3.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara
dan Kabupaten Balangan
4.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan[3].
Mengenai kepadatan penduduk dari Kabupaten Tabalong itu
sendiri, berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah keseluruhan
penduduk adalah 218.954
jiwa, dengan rasio jenis kelamin adalah 103[4]. Dalam mempercepat tumbuhnya pembangunan,
di Kabupaten Tabalong membagi 3 wilayah pengembangan pembangunan[5], yaitu:
1.
Wilayah
Pengembangan Pembangunan Utara
Meliputi Kecamatan Haruai,
Bintang Ara, Muara Uya, Upau dan Jaro dengan Pusat pengembangannya di Kecamatan
Muara Uya, dengan potensi dan orientasi kepada perkebunan/pertanian tanaman
pangan, peternakan, perikanan, kehutanan, daerah transmigrasi serta pariwisata.
Wilayah pengembangan ini merupakan daerah dataran tinggi, dimana pegunungan
Meratus membentang.
2.
Wilayah
Pengembangan Pembangunan Tengah
Meliputi 3 Kecamatan yaitu
Kecamatan Tanjung, Tanta, dan Murung Pudak dengan Pusat Pengembangan di Kecamatan Tanjung, dengan potensi dan
berorientasi pada lahan pangan, perkebunan,
wilayah ini juga sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, industri, pendidikan,
kebudayaan, serta pariwisata daerah.
Daerah pembangunan ini sangat potensial karena letak dari Kota Tanjung itu
sendiri merupakan transit antar provinsi (Kalsel, Kaltim, dan Kalteng) didukung
dengan jalan raya dan lapangan terbang.
3.
Wilayah
Pengembangan Pembangunan Selatan
Wilayah ini meliputi
empat Kecamatan yaitu Kecamatan Kelua, Pugaan, Muara Harus dan Banua
Lawas dengan pusat pengembangan di Kecamatan Kelua, pada wilayah ini di
dominasi oleh dataran rendah dan rawa dengan potensi dan orientasi di bidang
pertanian pangan, peternakan unggas, dan perikanan.
Post a Comment