- MANUREH
Tabalong adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan
yang memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Baik itu sumber daya alam
yang dapat diperbaharui maupun tidak. Sumber kekayaan alam yang tidak dapat
diperbaharui ini berupa batu bara, emas, batu gunung (untuk pondasi bangunan)
dan lainnya, sedangkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu berada di
sektor peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan. Perkebunan yang
terbesar di kabupaten Tabalong adalah perkebunan karet. Berkebun karet
merupakan pekerjaan mayoritas masyarakat di kabupaten Tabalong.
Mungkin kalian yang berasal dari luar Tabalong atau bahkan
luar Kalimantan pernah mendengar istilah manureh,
apa itu manureh?. Manureh adalah istilah yang digunakan
masyarakat Tabalong untuk menyebut pekerjaan menyadap pohon karet. Selain manureh istilah lain yang juga sering
digunakan yaitu mamantat, istilah ini
sama artinya dengan manureh, yaitu
menyadap pohon karet dengan menggunakan alat yang dinamakan pahat.
- BAHUMA
Bahuma (bahasa
Banjar) merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat di kabupaten Tabalong. Bahuma berasal dari kata huma yang artinya menanam padi. Lahan
untuk menanam padi ini biasa disebut dengan pahumaan.
Di kabupaten Tabalong teknik menanam padi biasanya terbagi menjadi dua, yaitu;
menanam padi di sawah (baruh) dan menanam padi di lereng-lereng gunung atau
yang sering disebut bahuma lungkung. Banyak
orang menilai beras hasil dari bahuma
lungkung ini lebih enak daripda yang ditanam di sawah dan aromanya lebih
harum.
Bahuma lungkung
biasanya dimulai pada pertengahan musim kemarau dan diawali dengan menebang
pohon (batabang) yang nantinya akan di jadikan lahan untuk menanam padi.
Dilakukan dipertengahan musim kemarau ini bertujuan agar ketika padi sudah
ditanam di lahan yang sudah dibersihkan tepat memasuki musim hujan dan padi
bisa tumbuh dengan subur. Berikut saya uraikan langkah-langkah bahuma lungkung:
1.
Batabang (menebang pohon)
Lokasi
untuk bahuma lungkung biasanya
kebanyakan berupa burupa hutan lebat yang terdapat pohon-pohon besar atau semak
belukar, jadi semua pohon harus ditebang terlebih dahulu. Proses penebangan ini
biasanya berlangsung kurang lebih satu minggu tergantung luas lahan yang ingin
ditanami dan jumlah pohon yang ditebang.
2.
Manyalukut (membakar pohon-pohon yang
sudah ditebang)
Manyalukut
atau membakar hasil penebangan pohon dan semak ini dilakukan setelah daun dan
ranting-ranting pohon yang ditebang sudah mengering. Proses pengeringan hasil
tebangan tadi biasanya memakan waktu 2 minggu hingga satu bulan tergantung
cuaca semakin kering semakin bagus hasil pembakarannya.
3.
Mamanduk (membersihkan lahan hasil
pembakaran)
Lahan
yang sudah dibakar tadi harus dibersihkan lagi karena biasanya tidak semua
ranting atau batang pohon terbakar khususnya batang pohon yang berukuran besar.
Proses mamanduk ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan batang-batang pohon yang tidak terbakar dikumpulkan menjadi
satu kemudian dibakar ulang. Proses ini dilakukan sampai lahan bersih dan siap
untuk ditanami padi.
4. Manugal (proses menanam padi)
Tahapan
bahuma lungkung yang paling saya
sukai yaitu pada bagian menanam padi atau dalam bahasa Banjarnya manugal. Proses manugal ini dalam tradisi masyarakat Banjar pahuluan dilakukan
dengan bergotong-royong antar sesama petani maupun sanak keluarga. Apabila hari
ini manugal di lahan si A maka si B, si C, si D, si E ikut membantu dan
sebaliknya hingga lahan masing-masing selesai ditanami padi. Dalam proses
manugal laki-laki dan perempuan memiliki tugasnya masing-masing, laki-laki
bertugas membuat lobang di tanah menggunakan batang pohon yang dilancipi bagian
ujungnya (ma asak) sedang perempuannya bertuga mengisi lobang tadi dengan padi.
5.
Maurai (batang padi mulai berbuah)
Maurai
ini adalah istilah untuk bunga padi yang mulai berbuah.
6.
Mangatam (proses memanen padi)
Mangatam
adalah proses memetik buah padi dengan menggunakan alat yang dinamai renggaman. Renggaman adalah alat
tradisional masyarakat Banjar untuk memetik tangkai padi yang terbuat dari
papan berbentuk segi empat dengan panjang 8 cm dan lebar 5 cm dan ditengah
terdapa silet tajam untuk memotong tangkai padi. Namun belakangan ini
penggunaan ranggaman ini untuk memetik padi mulai berkurang dan digantikan
dengan sebuah alat khusus pemotong padi berbentuk seperti celurit. Alat ini
lebih mudah digunakan dan juga lebih cepat.
Post a Comment