Kecamatan Haruai
Pada
awalnya Kecamatan Haruai adalah salah satu kecamatan tertua dari lima
kecamatan yang ada di Kebupaten Tabalong yang berdiri sejak tahun 1965
bertepatan dengan dibentuknya Kabupaten Tabalong berdasarkan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah
Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2765),
dengan luas wilayah lebih kurang 1.187.27 km2.
Bentuk morfologi wilayah ini
dapat dibagi menjadi empat, yaitu daratan alluvial, dataran, bukit, dan
pegunungan dengan didominasi oleh dataran,
serta wilayah ini termasuk wilayah pengembangan pembangunan utara dengan
potensi pada perkebunan/pertanian tanaman
pangan, peternakan, perikanan, kehutanan, daerah transmigrasi serta pariwisata. Secara
geografis Kecamatan Haruai terletak pada 116° Bujur Timur dan 2° Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah,
yaitu:
1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Uya2.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Murung Pudak
dan Kecamatan Tanjung3.
Sebelah Barat dengan Kecamatan Tanjung dan Kecamatan
Bintang Ara4.
Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Kecamatan Upau. Desa-desa
di Kecamatan Haruai dalam memilih seorang kepala desa yaitu dengan cara
pemilihan langsung secara demokratis, secara administrasi Kecamatan Haruai
terbagi menjadi 13 desa, yaitu:
1.
Lok Batu
2.
Kembang Kuning
3.
Seradang
4.
Halong
5.
Suput
6.
Catur Karya
7.
Mahe Pasar
8.
Surian
9.
Bongkang
10. Wirang
11. Nawin
12. Marindi
Mengenai kependudukan, berdasarkan
laporan dari registrasi penduduk tahun 2011, jumlah penduduk Kecamatan Haruai
yaitu 20.710 jiwa dengan kepadatan 44 jiwa/km²,
laju pertumbuhan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 0,56%, hal ini
dikarenakan besarnya migrasi penduduk dari luar daerah ke Tabalong, khususnya di Kecamatan Haruai. Komoditi pertanian andalan Kecamatan Haruai adalah pada
sektor tanaman pangan khususnya Padi, menurut catatan BPS Kabupaten Tabalong
pada tahun 2011, pertanian sawah tadah hujan menduduki peringkat pertama, yaitu
mencapai angka 1.953 Ha,
disusul dengan penanaman padi pada ladang atau yang dikenal masyarakat setempat
dengan bahuma gunung atau bahuma lungkung yang biasanya
penanamannya melalui proses manugal. Sedangkan
untuk sektor perkebunan, Karet menduduki peringkat pertama dengan luas
penanaman pada tahun 2011 adalah 5.560 Ha dan hasil produksi 6.116 ton, hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kebun karet dipinggir jalan Kecamatan Haruai atau
dibelakang rumah penduduk otomatis mata pencaharian utamanya adalah Karet,
sedangkan bertani Padi hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk, bukan
untuk dijual.
Ibid. BAPPEDA
dan BPS
Kabupaten Tabalong, Loc. Cit BPS
Kabupaten Tabalaong Statistik Daerah Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong 2012 (Tanjung, BPS Kabupaten Tabalong, 2012),
hlm. 1.
Statistik
Daerah Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong 2012, Loc.Cit
Ibid
Ibid
Post a Comment