Sebelum Indonesia dikuasa oleh oleh orang-orang
Barat seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, bahkan Jepang, Indonesia
atau Nusantara sebutan pada zaman itu pernah dikuasai oleh kesultanan-kesultanan
Islam. Kesultanan Islam tersebut tersebar dibeberapa pulau besar seperti
Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Nusantara memiliki kekayaan alam yang melimpah dan
setrategis dari segi geografis menjadi daya tarik bangsa-bangsa luar untuk
datang ke Nusantara. Nusantara menjadi pusat pedagangan rempah-rempah pada
waktu itu, berbagai pedagang dari luar banyak berdatangan. Dari sektor
perdagangan inilah membuat kesultanan-kesultanan pada waktu itu tumbuh menjadi
kerajaan besar yang sangat berpengaruh, tidak hanya untuk daerah sekitar tetapi
meluas hingga ke luar negeri.
Berikut ringkasan kesultanan-kesultanan Islam di
Nusantara:
1. Kesultanan
Samudara Pasai
Kesultanan SamudraPasai yang didirikan oleh Merah Silu atau Sultan Malik Saleh di pesisir pantai
utara Sumatra (di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara) tahun 1267 itu
dikenal juga dengan Kesultanan Samudra Darussalam. Sering pula disebut dengan
Kesultanan Pasai.
Beberapa sultan yang pernah
memerintah Kesultanan Samudra Pasai adalah Sultan Malek Saleh (1267-12970),
Sultan Muhammad Malik Zahir (1297-1326), dan Sultan Mahmud Malik az-Zahir
(1326-1345). Semasa pemerintahan Sultan Majmud Malik Zahir, Samudra Pasai
diserbu oleh pasukan Majapahit tahun 1345 dan 1350. Akibat serbuan dari
Majapahit itu, Mahmud Malik Zahir melarikan diri.
Kesultanan Pasai belum
berakhir. Kesutanan tersebut mengalami kebangkitan kembali pada masa Sultan
Zain al-Abidin Malik Zahir (1383-1405) yang menurut Kronik Cina dikenal sebagai
Tsa-nu-li-a-pi-ting-ki. Kronik Cina pula menyebutkan bahwa Tsa-nu-li-a-pi-ting-ki
tewas di tangan Raja Nakur. Sepeninggal Zain al-Abidin Malik, istrinya yang
bernama Sultanah Nahrasiyah naik tahta.
Menjelang akhir masa
pemerintahan Kesultanan Pasai, terjadi beberapa pertikaian yang mengakibatkan
perang saudara. Sultan Pasai meminta bantuan kepada Sultan Malaka untuk meredam
pemberontakan. Namun Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugis
tahun 1521. Tahun 1524, wilayah Samudra Pasai menjadi bagian dari Kesultanan
Aceh.
Post a Comment