Indahnya masa kecil tanpa gadget.
Gadget atau ponsel pintar sekarang ini bisa dikatakan
menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Terlebih bagi anak-anak remaja,
ponsel menjadi barang yang wajib mereka miliki. Dengan gadget atau ponsel
pintar orang-orang yang memilikinya dapat melakukan berbagai macam aktivitas
seperti berfoto selfie, bermedia sosial, membaca beritan dan melakukan
aktivitas lainnya. Aktivitas tersebut bisa dilakukan dimana saja dan kapanpun.
Namun, dari sekian banyak aktivitas yang dapat dilakukan menggunakan ponsel
pintar ada hal penting yang terlewatkan yaitu kehidupan sosial yang nyata.
Bukan media sosial, aktivitas atau interaksi yang
dilakukan di media sosial itu hanya semu, bukan interaksi yang sebenarnya.
Dewasa ini ponsel pintar telah membuat orang menjadi semakin individualis.
Misalnya ketika sedang berkumpul dengan teman, mereka sibuk dengan ponselnya
masing-masing, begitu halnya dengan anak-anak jaman sekarang mereka lebih
banyak bermain dengan ponsel dari pada bermain dengan teman-temannya. Satu hal
yang sangat disayangkan, berbeda dengan anak-anak generasi 90-an dimana belum
ada ponsel pintar. Tempat bermain yaitu halaman rumah, tempat-tempat lapang dan
tentu tempat favorit yaitu sungai. Ada yang kurang jika belum bermain di
sungai. Bahkan sampai lupa waktu hingga “mak” atau ibu menjemput sambil membawa
sapu lidi.. hihihi
Indahnya masa kecil tanpa gedget, bermain dengan teman
sebaya, bermain dengan alam, bermain berbagai macam permainan tradisional dan
yang paling menyenangkan bermain di sungai.hehe
Salah satu aktivitas bermain yang paling menyenangkan di
tempat saya tinggal yaitu yang kami sebut dengan “Balantingan” atau bisa juga
disebut dengan susur sungai. Saya tinggal di sebuah desa kecil di Kabupaten
Tabalong, Kalsel.
[BALANTINGAN],
istilah yang kami gunakan untuk kegiatan ini. Mungkin di tempat lain disebut
dengan nama yang berbeda. Sensasi “Balantingan” mengkin tidak jauh berbeda
dengan Arum Jerang..hihihi yang pasti sangat menyenangkan, biasanya kami
lakukan di hilir Sungai Kinarum. Ini menjadi kegiatan favorit saya dan
teman-teman ketika berumur 8-15 tahun/tahun 2000-an.
Balantingan
sering kami lakukan ketika air sungai mulai naik setelah turun hujan (banyu
dalam). Lanting yang kami gunakan terbuat dari batang pohon pisang yang
“digampir” sehingga bisa dibuati oleh beberapa orang.
Sekarang
kegiatan ini sangat jarang dilakukan oleh anak-anak karena dianggap kegiatan yang membahayakan
karena dilakukan di sungai yang airnya sangat deras dan dalam.
Ya,
kegiatan ini sangat membahayakan bagi orang yang tidak bisa berenang.
Namun
percayalah, Saya dulu pandai berenang…hahahaha
Post a Comment